I.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah yang berjudul “PROSES BELAJAR” ini membahas tentang
“pengertian komunikasi, unsure-unsur dalam komunikasi, proses persuasi, model
proses persuasi, komunikasi dalam proses belajar mengajar.” Dalam penulisan
makalah ini kami banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, Hal itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dalam pembuatan makalah kami selanjutnya dari para pembaca. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, kami memohon
maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.
II.
RUMUSAN MASALAH
Adapun
rumusan dari makalah ini yaitu :
1.
Apa
yang dimaksud dengan komunikasi?
2.
Apa
saja unsur-unsur dalam komunikasi?
3.
Bagaimana
proses persuasi?
4.
Bagaimana
bentuk model proses persuasi?
5.
Bagaimana
bentuk komunikasi dalam belajar mengajar?
III.
PEMBAHASAN
KOMUNIKASI DALAM PROSES BELAJAR
A.
PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan kegiatan berhubungan manusia satu dengan yang
lain yang bersifat otomatis, sehingga didalam
berkomunikasi seringkali terlupakan bahwa ketrampilan berkomunikasi
adalah merupakan hasil belajar manusia. Keinginan untuk berhubungan satu sama
lain adalah karena pada hakikatnya manusia itu inginhidup berkawan atau
berkelompok. Dengan adanya naluri tersebut, maka komunikasi dapat dikatakan
sebagai bagian yang hakiki dari kehidupan manusia bermasyarakat (Susanto 1973).
Istilah komunikasi berpangkal dari perkataan dari bahasa latin
“communicare”, yang berarti memberitahukan, berpartisipasi, menjadikan milik
bersama. Apabila dirumuskan secara luas, maka komunikasi mengandung
pengertian-pengertian memberitahukan (menyebarkan) untuk mengunggah partisipasi
agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama (commonness) (Susant,
1973).
Disalam komunikasi dikenal juga istilah komunikasi dua arah atau
timbale balik. Istilah tersebut adalah penerjemahan dari bahasa inggris two ways communication yang menjelaskan
adanya komunikasi dan proses saling mempengaruhi antara komunikator (pemberian
informasi, berita atau pesan) dengan komunikan (penerima informasi, berita atau
pesan). Sehingga dalam proses komunikasi ini bisa terjadi consensus bersama.
Artinya knsesus pendapat ata pikiran antara kmunikatot dan komunikan. Sehingga
informasi, berita atau pesan yang disampaikan oleh komunikator berubah dan
menjadi menjadi sesuatu yang baru, karena peranan komunikan yang aktif, yang
kemudian menghasilkan consensus apabila sepaham atau malahan konflik apabila
tidak sepaham.
Pengertian
komunikasi menurut para ahli :
1.
Menurut
Prof. Drs. HAW Widjaja, komunikasi adalah hubungan atau kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan masalah hubungan, atau diartikan pula sebagai saling
tukar-menukar pendapat
2.
Menurut
Edward Depari (komunikasi dalam organisasi), komunikasi adalah proses
penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan melalui lambing
tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima
pesan.
3.
Menurut
James A.F Stoner(management), komunikasi adalah proses dimana seseorang
berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.
Dari penjelasan
diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian dan penerimaan
lambang-lambang yang menganduung arti, baik yang berwujud informasi, pemikiran,
gagasan pemikiran, pengetahuan diri penyampai (komunikator) kepada penerima
(komunikan).
Komunikasi akan
berhasil apabila sekiranya timbul saling pengertian, yaitu jika kedua belah pihak,
sipengirim dan sipenerima informasi dapat memahaminya. Hal ini tidak berarti
bahwa kedua belah pihak harus menyetujui sesuatu gagasan tersebut, tetapi yang
penting adalah kedua belah pihak sama-sama memahami gagasan tersebut. Dalam
keadaan seperti inilah baru dapat dikatakan komunikasi telah berhasil baik
(komunikatif).
B.
UNSUR-UNSUR DALAM KOMUNIKASI
Secara umum ada tiga komponen utama dalam komunikasi, yaitu:
1.
Komunikator
Komunikator adalah orang yang bertugas menyampaikan pesan/informasi
kepada orang lain.
2.
Pesan
Informasi atau pesan adalah apa-apa yang disampaikan oleh
komunikator kepada komunikan.
3.
Media (Saluran)
Media adalah perantara atau perangkat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan.
4.
Komunikan
Komunikan adalah orang yang menerima informasi atau pesan yang
disampaikan oleh komunikator.
Keberhasilan suatu komunikasi seringkali ditentukan sejauh mana
keempat komponen itu serasi dan selaras saru sama lain. Atau bertindak sesuai
dengan rumusan lain, berhasilnya suatu komunikasi, yaitu apabila komunikan
bertindak sesuai dengan isi informasi, berita, pesan dari komunikato. Hal
tersebut banyak tergantung pada :
a.
Unsur
manusia, dengan pengaruh kompleksitas latar belakang social budaya.
b.
Kebutuhan,
minat, relevansi informasi, berita atau pesan bagi komunikan.
c.
Ketetapan
atau kesesuaian penggunaan media, alat, saluran dan metode atau cara
penyampaian informasi, berita atau pesan dari komunikator.
C.
PROSES PERSUASI
Persuasi adalah penggunaan dan pemanfaatan pengetahuan tentang
situasi psikolofis dan social dari komunikator dan mengkaitkannya dengan isi
pesan yang diharapkan akan diterima olehnya. Cultip an Center mengatakan “to
movivate a person one nust emphasize the benefits and statisfaction him ( the communicant), not the benefist to…
your organization”. Artinya untuk memotivasi, seseorang harus menekankan manfaat
dan kepuasannya, bukan manfaat bagi organisasi anda).Secara sederhana proses
persuasi dapat dibuat suatu model psikodinamika sebagai berikut :
Pesan-pesan persuasif
|
Alternative
proses psikologis yang laten
|
Pembahasan yang
terjadi dalam wujud tindakan
|
Model
psikodinamika berkembang atas dasar teoritis maupun empiris. Teori-teori yang
penting mengenai motivasi, persepsi, bahkan psikoanalisis telah memberikan
jalan sehingga sikap, opini, rasa takut, konsepsi diri serta variable-variabel
lain berhubungan erat dengan persuasi. Model psikodinamika berpangkal dari teori
perbedaan individu yang beranggapan bahwa setiap individu tidak sma
perhatiannya, kepentingannya, kepercayaan maupun nilai-nilainya. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh media terhadap individu akan berbeda
satu sama disebabkan adanya perbedaan psikologis antar individu.
Selain
model psikodinamika dikenal pula model social budaya. Model social budaya dalam
proses persuasi didasarkan pada anggapan bahwa pesan-pesan komunikasi dapat digunakan
untuk mengarahkan individu agar menerima gejala yang telah didukung kelompok
sebagai dasar individu bertindak.
Membentuk batasan (defenisi untuk perilaku social bagi anggota
kelompok
|
Pesan yang persuasif
|
Batasan (batasan kembali proses proses social budaya kelompok
|
Menghasilkan perubahan perilaku
|
D. MODEL PROSES PERSUASI
Di
dalam komunikasi terdapat dua model proses persuasi yaitu:
1.
Model Psikodinamik
Menurut teori ini,
pesan-pesan komunikasi akan efektif dalam persuasi apabila memiliki kemampuan
mengubah secara psikologis minat atau perhatian individu dengan cara sedemikian
rupa, sehingga individu akan menanggapi pesan-pesan komunikasi sesuai dengan kehendak
komunikator.
Dengan rumusan lain kunci
keberhasilan persuasi terletak pada kemampuan memodifikasi struktur psikologis
internal individu sehingga hubungan psikodinamik antara proses internal yang
laten (motivasi, sikap) dengan prilaku yang diwujudkan akan sesuai dengan
kehendak komunikator.
2.
Model Social Budaya Dari Proses Persuasi Teori Penggolongan Social
Teori ini beranggapan bahwa terdapat penggolongan social yang luas
dalam masyarakat yang memiliki perilaku yang kurang lebih sama terhadap
rangsangan-rangsangan tertentu. Penggolongan social tersebut berdasarkan pada
proses, tingkat penghasilan, pendidikan, tempat tinggal maupun agama. Dasar
teori penggolongan social tersebut akan membentuk sikap yang sama dalam
menghadapi ragsangan tertentu. Persamaan dalam orientasi serta sikap akan
berpengaruh pula pada tanggapan mereka dalam menerima pesan komunikasi.
Masyarakt yang memiliki orientasi yang sama akan memiliki isi komuniksai yang
sama serta menanggapi isi komunikasi tersebut dengan cara yang sama.
E. KOMUNIKASI DALAM PROSES BELAJAR
MENGAJAR
1)
Tiga Fungsi Social Pengajar Dalam Bidang Pendidikan
Ada tiga fungsi social
seorang guru/pengajar dalam bidang pendidikan yakni:
1.
Fungsi Sebagai Komunikator
Sebagai
komunikator pengajar sebagai sumber dan penyedia informasi. Kemudian menyaring,
mengevaluasi informasi yang tersedia itu dan mengolahnya ke dalam suatu bentuk yang
cocok bagi kelompok penerima informasi (komunikan), sehingga kelompok penerima
informasi dapat memahami informasi
tersebut sebaik dan secepat mungkin.
2.
Fungsi Sebagai Innovator
Sebagai
inovator seorang pendidik harus pandai menempatkan dirinya pada suatu posisi
yang tidak memihak kepda salah satu system norma tertentu. Artinya ia perlu
menempatkan dirinya antara orientasi masa depan, dan orientasi yang menuntut
relevansi output pendidikan.
3.
Fungsi Sebagai Emancipator
Sebagai
emansipator, tenaga pengajar membantu membawa atau mengantarkan para mahasiswa
baik secara individu maupun kelompok kepada tingkat perkembangan kepribadian
yang lebih tinggi dari apa yang dimiliki sebelumnya, melalui upaya peningkatan
pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap.
Proses
komunikasi di dalam hal belajar mengajar, khususnya peranan komunikator
(pengajar), perlu memperlihatkan factor daya ingat komunikan (atau peserta
didik) yang cenderung satu sama lain berbeda. Sehubungan dengan adanya perbedaan
kemempuan daya ingat komunikan, dapat
dikemukakan bahwa ada berbagai macam tipe manusia, penggolongan dimana
dilihat dari sudut kecenderungan kemempuan seseorang memperoleh atau menerima
tanggapan sesuatu yaitu:
a.
Tipe visual
Yang cenderung mudah
menerima tanggapan tentang sesuatu melalui indera penglihatan.
b.
Tipe auditif
Yang cenderung mudah
menerima tanggapan tentang sesuatu melalui indera pendengaran.
c.
Tipe motoris
Yang cenderung mudah
menerima tanggapan tentang sesuatu melalui indera motorik (gerakan) (susanto,
1973).
Menurut rakhmat (1994)
secara umum terdapat dua motif dasar bagi individu sebagai komunikan yaitu
motif sosiopsikologis dan motif sosiogenis. Berdasarkan motif sosiopsikologis,
maka terdapat tiga komponen individu sebagai komunikan, yaitu komponen
kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. Sementara motif sosiogenis
yang amat berkaitan dengan komponen afektif meliputi kebutuhan-kebutuhan
seperti:
a.
Untuk
memperoleh pengalaman baru, untuk mendapatkan respon, untuk mendapatkan pengakuan,
dan rasa aman (menurut Thomas dan znaniecki).
b.
Berprestasi,
berkawan, dan berkuasa (mcclelland)
c.
Rasa
aman, social, penghargaan, dan aktualisasi diri (maslow).
2)
Metode Untuk Memperoleh Umpan Balik Dalam Komunikasi Proses Belajar
Dan Mengajar
Ada beberapa metode untuk
memperoleh umpan balik dalam komunikasi proses belajar dan mengajar, yaitu:
a.
Metode Tanya Jawab
Pada umumnya metode
ini digunakan setelah kuliah atau ceramah (metode ceramah) selesai diberikan.
Paling tidak ada dua makna dari penggunaan metode ini, yaitu:
a)
Memberikan
kesempatan bertanya yang berarti mengandung unsure latihan, kemauan, keberanian
bertanya dari peserta didik.
b)
Sebagai
pengukur sampai seberapa jauh pelajaran itu dipahami peserta didik.
b.
Metode Diskusi Dan Seminar
Merupakan cara kritis dan daya saran serta jawabannya ini
menampilkan kegiatan menanyakan, memberi komentar, menumbuhkan daya saran serta
jawaban. Ada tujuh macam sifat dan bentuk kegiatan metode diskusi dan seminar,
yaitu:
a)
Controlled discussion
Proses kegiatannya
direncanakan dan diarahkan secara tegas oleh pengajar.
b)
Bizz discussion
merupakan suatu cara bila
diskusi dilakukan oleh 2-6 orang secara informal dengan memanfaatkan waktu yang
pendek dan dalam atau ditengah-tengah pelajaran.
c)
Case discussion
Merupakan suatu cara
pembahasan terhadap problem yang nyata guna dianalisis secara terperinci,
dengan memberikan saran atau pemecahan
atau keputusan.
d)
Free group discussion
Merupakan suatu situasi
belajar yang ditumbuhkan dimana tema dan arahnya dilakukan oleh peserta didik
dan pengajar hanya sebagai pengamat atau pengawas saja.
e)
Brainstorming
Merupakan suatu diskusi
intensif yang dilakukan secara bebas dan spontan, untuk mendapatkan ide
pemecahan terhadap problem tanpa kristalisasi.
f)
Seminar
Merupakan suatu cara
diskusi dengan penyajian paper atau karya tulis.
g)
Metode sindikat
Merupakan suatu cara
pengajaran atau pengkajian dimana kelompok dalam kelas yang terdiri dari enam
orang anggota, bekerja dengan ruang lingkup masalah yang sama sebagai tugasnya
(dari guru atau pengajar) da menuliskan laporan bersama untuk mendapatkan
penilaian kritis dari seluruh anggota kelas.
c.
Metode Tugas
Suatu cara
pengajaran dengan pemberian tugas kepada peserta didik dalam bentuk-bentuk
seperti: membuat ikhtisar bacaan, mengerjakan pemecahan terhadap suatu problema
tertentu, observasi singkat dan menulis laporan beserta analisisnya. Cara ini
dimaksudkan agar peserta didik dapat mempraktekkan pengetahuan yang
diperolehnya dan juga mengembangkan sikap kritis dalam melihat hubungan atau
relevansi antara teori dan realitas, disamping mendorong peserta didik agar
lebih menguasai pelajaran yang telah diterimanya. Dengan metode ini pengajaran
dapat memonitor sekaligus mengevaluasi kemajuan dan pengertian peserta didik
terhadap sesuatu yang sedang atau yang telah dipelajarinya.
d.
Simulasi Atau Permainan
Suatu cara
pengajaran dimana situasi yang sesungguhnya atau bagian-bagian yang pentingdari
suatu pelajaran atau peristiwa dicerminkan dalam bentuk permainan atau problem.
Peserta didik bertindak atau berperan dalam bentuk permainan, mencerminkan
secara langsung pelajaran atau peristiwa tersebut. Tujuannya untuk menumbuhkan
kesadaran diri, simpati perubahan sikap dan kepekaan.
IV. KESIMPULAN
Dari
penulisan makalah ini penulis dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya manusia
adalah makhluk social yang saling membutuhkan, berhubungan satu sama lain.
Untuk melakukan hubungan social, manusia membutuhkan komunikasi sebagai
penyampaian informasi kepada orang lain.
Komunikasi
merupakan proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan, dalam
komunikasi terdapat empat unsure yaitu penyampai informasi (komunikator), pesan
(message), media (saluran), dan penerima informasi (komunikan). Komunikasi yang
baik adalah komunikasi yang terdapat didalamnya umpan balik dari komunikan atas
pesan yang diterimanya dari komunikator. Umpan balik (feedback) dan dapat
berupa respon atau tanggapan.
V.
REFERENSI
Widjaja, H.A.W. 2000. Ilmu
Komunikasi Pengentar Studi. Jakarta: PT.RINEKA CIPTA.
Nashori, Fuad. 2008. Psikologi Sosial Islami. Bandung:
PT.REFIKA ADITAMA.
Faizah, dkk. 2006. Psikologi dakwah. Jakarta: PRENADA MEDIA
GROUP.
Walgito, Bimo.2003. Psikologi Sosial (suatu pengantar). Yogyakarta:
Andi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar