Rabu, 12 Maret 2014

proses belajar








I.         KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya kami  dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “PROSES BELAJAR”  ini membahas tentang “pengertian komunikasi, unsure-unsur dalam komunikasi, proses persuasi, model proses persuasi, komunikasi dalam proses belajar mengajar.” Dalam penulisan makalah ini kami  banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami  ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan makalah ini.
Kami  sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam pembuatan makalah kami selanjutnya dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan.

II.      RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan dari makalah ini yaitu :
1.      Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2.      Apa saja unsur-unsur dalam komunikasi?
3.      Bagaimana proses persuasi?
4.      Bagaimana bentuk model proses persuasi?
5.      Bagaimana bentuk komunikasi dalam belajar mengajar?




III.        PEMBAHASAN
KOMUNIKASI DALAM PROSES BELAJAR
A.  PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan kegiatan berhubungan manusia satu dengan yang lain yang bersifat otomatis, sehingga didalam  berkomunikasi seringkali terlupakan bahwa ketrampilan berkomunikasi adalah merupakan hasil belajar manusia. Keinginan untuk berhubungan satu sama lain adalah karena pada hakikatnya manusia itu inginhidup berkawan atau berkelompok. Dengan adanya naluri tersebut, maka komunikasi dapat dikatakan sebagai bagian yang hakiki dari kehidupan manusia bermasyarakat (Susanto 1973).
Istilah komunikasi berpangkal dari perkataan dari bahasa latin “communicare”, yang berarti memberitahukan, berpartisipasi, menjadikan milik bersama. Apabila dirumuskan secara luas, maka komunikasi mengandung pengertian-pengertian memberitahukan (menyebarkan) untuk mengunggah partisipasi agar hal-hal yang diberitahukan itu menjadi milik bersama (commonness) (Susant, 1973).
Disalam komunikasi dikenal juga istilah komunikasi dua arah atau timbale balik. Istilah tersebut adalah penerjemahan dari bahasa inggris  two ways communication yang menjelaskan adanya komunikasi dan proses saling mempengaruhi antara komunikator (pemberian informasi, berita atau pesan) dengan komunikan (penerima informasi, berita atau pesan). Sehingga dalam proses komunikasi ini bisa terjadi consensus bersama. Artinya knsesus pendapat ata pikiran antara kmunikatot dan komunikan. Sehingga informasi, berita atau pesan yang disampaikan oleh komunikator berubah dan menjadi menjadi sesuatu yang baru, karena peranan komunikan yang aktif, yang kemudian menghasilkan consensus apabila sepaham atau malahan konflik apabila tidak sepaham.
Pengertian komunikasi menurut para ahli :
1.    Menurut Prof. Drs. HAW Widjaja, komunikasi adalah hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan, atau diartikan pula sebagai saling tukar-menukar pendapat
2.    Menurut Edward Depari (komunikasi dalam organisasi), komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan melalui lambing tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.
3.    Menurut James A.F Stoner(management), komunikasi adalah proses dimana seseorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian dan penerimaan lambang-lambang yang menganduung arti, baik yang berwujud informasi, pemikiran, gagasan pemikiran, pengetahuan diri penyampai (komunikator) kepada penerima (komunikan).
Komunikasi akan berhasil apabila sekiranya timbul saling pengertian, yaitu jika kedua belah pihak, sipengirim dan sipenerima informasi dapat memahaminya. Hal ini tidak berarti bahwa kedua belah pihak harus menyetujui sesuatu gagasan tersebut, tetapi yang penting adalah kedua belah pihak sama-sama memahami gagasan tersebut. Dalam keadaan seperti inilah baru dapat dikatakan komunikasi telah berhasil baik (komunikatif).

B.  UNSUR-UNSUR DALAM KOMUNIKASI
Secara umum ada tiga komponen utama dalam komunikasi, yaitu:
1.      Komunikator
Komunikator adalah orang yang bertugas menyampaikan pesan/informasi kepada orang lain.
2.      Pesan
Informasi atau pesan adalah apa-apa yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
3.      Media (Saluran)
Media adalah perantara atau perangkat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan.
4.      Komunikan
Komunikan adalah orang yang menerima informasi atau pesan yang disampaikan oleh komunikator.

Keberhasilan suatu komunikasi seringkali ditentukan sejauh mana keempat komponen itu serasi dan selaras saru sama lain. Atau bertindak sesuai dengan rumusan lain, berhasilnya suatu komunikasi, yaitu apabila komunikan bertindak sesuai dengan isi informasi, berita, pesan dari komunikato. Hal tersebut banyak tergantung pada :
a.    Unsur manusia, dengan pengaruh kompleksitas latar belakang social budaya.
b.    Kebutuhan, minat, relevansi informasi, berita atau pesan bagi komunikan.
c.    Ketetapan atau kesesuaian penggunaan media, alat, saluran dan metode atau cara penyampaian informasi, berita atau pesan dari komunikator.

C.  PROSES PERSUASI
Persuasi adalah penggunaan dan pemanfaatan pengetahuan tentang situasi psikolofis dan social dari komunikator dan mengkaitkannya dengan isi pesan yang diharapkan akan diterima olehnya. Cultip an Center mengatakan “to movivate a person one nust emphasize the benefits and statisfaction  him ( the communicant), not the benefist to… your organization”. Artinya untuk memotivasi, seseorang harus menekankan manfaat dan kepuasannya, bukan manfaat bagi organisasi anda).Secara sederhana proses persuasi dapat dibuat suatu model psikodinamika sebagai berikut :


Pesan-pesan persuasif
Alternative proses psikologis yang laten
Pembahasan yang terjadi dalam wujud tindakan
 




Model psikodinamika berkembang atas dasar teoritis maupun empiris. Teori-teori yang penting mengenai motivasi, persepsi, bahkan psikoanalisis telah memberikan jalan sehingga sikap, opini, rasa takut, konsepsi diri serta variable-variabel lain berhubungan erat dengan persuasi. Model psikodinamika berpangkal dari teori perbedaan individu yang beranggapan bahwa setiap individu tidak sma perhatiannya, kepentingannya, kepercayaan maupun nilai-nilainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengaruh media terhadap individu akan berbeda satu sama disebabkan adanya perbedaan psikologis antar individu.
Selain model psikodinamika dikenal pula model social budaya. Model social budaya dalam proses persuasi didasarkan pada anggapan bahwa pesan-pesan komunikasi dapat digunakan untuk mengarahkan individu agar menerima gejala yang telah didukung kelompok sebagai dasar individu bertindak.
Membentuk batasan (defenisi untuk perilaku social bagi anggota kelompok
Model social budaya dalam proses persuasi dapat di gambarkan sebagai berikut:
Pesan yang persuasif
Batasan (batasan kembali proses proses social budaya kelompok
Menghasilkan perubahan perilaku
 




D.  MODEL PROSES PERSUASI
            Di dalam komunikasi terdapat dua model proses persuasi yaitu:
1.    Model Psikodinamik
     Menurut teori ini, pesan-pesan komunikasi akan efektif dalam persuasi apabila memiliki kemampuan mengubah secara psikologis minat atau perhatian individu dengan cara sedemikian rupa, sehingga individu akan menanggapi pesan-pesan komunikasi sesuai dengan kehendak komunikator.
     Dengan rumusan lain kunci keberhasilan persuasi terletak pada kemampuan memodifikasi struktur psikologis internal individu sehingga hubungan psikodinamik antara proses internal yang laten (motivasi, sikap) dengan prilaku yang diwujudkan akan sesuai dengan kehendak komunikator.

2.      Model Social Budaya Dari Proses Persuasi Teori Penggolongan Social
      Teori ini beranggapan bahwa terdapat penggolongan social yang luas dalam masyarakat yang memiliki perilaku yang kurang lebih sama terhadap rangsangan-rangsangan tertentu. Penggolongan social tersebut berdasarkan pada proses, tingkat penghasilan, pendidikan, tempat tinggal maupun agama. Dasar teori penggolongan social tersebut akan membentuk sikap yang sama dalam menghadapi ragsangan tertentu. Persamaan dalam orientasi serta sikap akan berpengaruh pula pada tanggapan mereka dalam menerima pesan komunikasi. Masyarakt yang memiliki orientasi yang sama akan memiliki isi komuniksai yang sama serta menanggapi isi komunikasi tersebut dengan cara yang sama.

E.  KOMUNIKASI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
1)   Tiga Fungsi Social Pengajar Dalam Bidang Pendidikan
     Ada tiga fungsi social seorang guru/pengajar dalam bidang pendidikan yakni:
1.    Fungsi Sebagai Komunikator
                        Sebagai komunikator pengajar sebagai sumber dan penyedia informasi. Kemudian menyaring, mengevaluasi informasi yang tersedia itu dan mengolahnya ke dalam suatu bentuk yang cocok bagi kelompok penerima informasi (komunikan), sehingga kelompok penerima informasi dapat memahami  informasi tersebut sebaik dan secepat mungkin.

2.    Fungsi Sebagai Innovator
                        Sebagai inovator seorang pendidik harus pandai menempatkan dirinya pada suatu posisi yang tidak memihak kepda salah satu system norma tertentu. Artinya ia perlu menempatkan dirinya antara orientasi masa depan, dan orientasi yang menuntut relevansi output pendidikan.

3.    Fungsi Sebagai Emancipator
                        Sebagai emansipator, tenaga pengajar membantu membawa atau mengantarkan para mahasiswa baik secara individu maupun kelompok kepada tingkat perkembangan kepribadian yang lebih tinggi dari apa yang dimiliki sebelumnya, melalui upaya peningkatan pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap.
                        Proses komunikasi di dalam hal belajar mengajar, khususnya peranan komunikator (pengajar), perlu memperlihatkan factor daya ingat komunikan (atau peserta didik) yang cenderung satu sama lain berbeda. Sehubungan dengan adanya perbedaan kemempuan daya ingat komunikan, dapat  dikemukakan bahwa ada berbagai macam tipe manusia, penggolongan dimana dilihat dari sudut kecenderungan kemempuan seseorang memperoleh atau menerima tanggapan sesuatu yaitu:
a.        Tipe visual
     Yang cenderung mudah menerima tanggapan tentang sesuatu melalui indera penglihatan.
b.      Tipe auditif
     Yang cenderung mudah menerima tanggapan tentang sesuatu melalui indera pendengaran.
c.       Tipe motoris     
     Yang cenderung mudah menerima tanggapan tentang sesuatu melalui indera motorik (gerakan) (susanto, 1973).
     Menurut rakhmat (1994) secara umum terdapat dua motif dasar bagi individu sebagai komunikan yaitu motif sosiopsikologis dan motif sosiogenis. Berdasarkan motif sosiopsikologis, maka terdapat tiga komponen individu sebagai komunikan, yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. Sementara motif sosiogenis yang amat berkaitan dengan komponen afektif meliputi kebutuhan-kebutuhan seperti:
a.       Untuk memperoleh pengalaman baru, untuk mendapatkan respon, untuk mendapatkan pengakuan, dan rasa aman (menurut Thomas dan znaniecki).
b.      Berprestasi, berkawan, dan berkuasa (mcclelland)
c.       Rasa aman, social, penghargaan, dan aktualisasi diri (maslow).

2)   Metode Untuk Memperoleh Umpan Balik Dalam Komunikasi Proses Belajar Dan Mengajar
     Ada beberapa metode untuk memperoleh umpan balik dalam komunikasi proses belajar dan mengajar, yaitu:
a.      Metode Tanya Jawab
           Pada umumnya metode ini digunakan setelah kuliah atau ceramah (metode ceramah) selesai diberikan. Paling tidak ada dua makna dari penggunaan metode ini, yaitu:
a)      Memberikan kesempatan bertanya yang berarti mengandung unsure latihan, kemauan, keberanian bertanya dari peserta didik.
b)      Sebagai pengukur sampai seberapa jauh pelajaran itu dipahami peserta didik.

b.      Metode Diskusi Dan Seminar
           Merupakan cara  kritis dan daya saran serta jawabannya ini menampilkan kegiatan menanyakan, memberi komentar, menumbuhkan daya saran serta jawaban. Ada tujuh macam sifat dan bentuk kegiatan metode diskusi dan seminar, yaitu:
a)      Controlled discussion
     Proses kegiatannya direncanakan dan diarahkan secara tegas oleh pengajar.
b)      Bizz discussion
     merupakan suatu cara bila diskusi dilakukan oleh 2-6 orang secara informal dengan memanfaatkan waktu yang pendek dan dalam atau ditengah-tengah pelajaran.
c)      Case discussion
     Merupakan suatu cara pembahasan terhadap problem yang nyata guna dianalisis secara terperinci, dengan memberikan saran atau pemecahan  atau keputusan.
d)      Free group discussion
     Merupakan suatu situasi belajar yang ditumbuhkan dimana tema dan arahnya dilakukan oleh peserta didik dan pengajar hanya sebagai pengamat atau pengawas saja.
e)      Brainstorming
     Merupakan suatu diskusi intensif yang dilakukan secara bebas dan spontan, untuk mendapatkan ide pemecahan terhadap problem tanpa kristalisasi.
f)       Seminar
     Merupakan suatu cara diskusi dengan penyajian paper atau karya tulis.
g)      Metode sindikat
     Merupakan suatu cara pengajaran atau pengkajian dimana kelompok dalam kelas yang terdiri dari enam orang anggota, bekerja dengan ruang lingkup masalah yang sama sebagai tugasnya (dari guru atau pengajar) da menuliskan laporan bersama untuk mendapatkan penilaian kritis dari seluruh anggota kelas.

c.       Metode Tugas
           Suatu cara pengajaran dengan pemberian tugas kepada peserta didik dalam bentuk-bentuk seperti: membuat ikhtisar bacaan, mengerjakan pemecahan terhadap suatu problema tertentu, observasi singkat dan menulis laporan beserta analisisnya. Cara ini dimaksudkan agar peserta didik dapat mempraktekkan pengetahuan yang diperolehnya dan juga mengembangkan sikap kritis dalam melihat hubungan atau relevansi antara teori dan realitas, disamping mendorong peserta didik agar lebih menguasai pelajaran yang telah diterimanya. Dengan metode ini pengajaran dapat memonitor sekaligus mengevaluasi kemajuan dan pengertian peserta didik terhadap sesuatu yang sedang atau yang telah dipelajarinya.

d.      Simulasi Atau Permainan      
           Suatu cara pengajaran dimana situasi yang sesungguhnya atau bagian-bagian yang pentingdari suatu pelajaran atau peristiwa dicerminkan dalam bentuk permainan atau problem. Peserta didik bertindak atau berperan dalam bentuk permainan, mencerminkan secara langsung pelajaran atau peristiwa tersebut. Tujuannya untuk menumbuhkan kesadaran diri, simpati perubahan sikap dan kepekaan.

IV. KESIMPULAN
            Dari penulisan makalah ini penulis dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk social yang saling membutuhkan, berhubungan satu sama lain. Untuk melakukan hubungan social, manusia membutuhkan komunikasi sebagai penyampaian informasi kepada orang lain.
            Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi dari komunikator kepada komunikan, dalam komunikasi terdapat empat unsure yaitu penyampai informasi (komunikator), pesan (message), media (saluran), dan penerima informasi (komunikan). Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang terdapat didalamnya umpan balik dari komunikan atas pesan yang diterimanya dari komunikator. Umpan balik (feedback) dan dapat berupa respon atau tanggapan.  

V.    REFERENSI
Widjaja, H.A.W.  2000. Ilmu Komunikasi Pengentar Studi. Jakarta: PT.RINEKA CIPTA.
Nashori, Fuad. 2008. Psikologi Sosial Islami. Bandung: PT.REFIKA ADITAMA.
Faizah, dkk. 2006. Psikologi dakwah. Jakarta: PRENADA MEDIA GROUP.
Walgito, Bimo.2003. Psikologi Sosial (suatu pengantar). Yogyakarta: Andi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar